Senin, 28 April 2014

EVOLUSI



A.     Evolusi

Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

B.      Teori-teori Evolusi
Kajian tentang evolusi berdasarkan beberapa ilmuwan sangat beragam. Beberapa ilmuwan mengklasifikasikan teori evolusi berdasarkan objek kajiannya.  Menurut Amin (2009), berdasarkan obyek yang mengalami evolusi, evolusi dibedakan menjadi dua, yaitu : evolusi anorganik dan evolusi organik.
  1. Evolusi anorganik (evolusi universe)adalah yang terjadi pada lingkungan abiotik
Contohnya : terjadinya bumi
2.       Evolusi organik adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan biotik dari generasi ke generasi.Contoh       : asal-usul kehidupan
Saat ini para ilmuwan telah memahami bahwa sifat suatu organisme ditentukan atau diatur oleh subtansi kimia yang dikenal dengan DNA. Subtansi tersebut tersimpan di dalam sel. Perubahan susunan kimia pada DNA akan menyebabkan perubahan sifat organisme. Evolusi organisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif.
  1. Evolusi progresif, yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang memungkinkan berlanjutnya kehidupan berikutnya.
  2. Evolusi regresif, yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang tidak   memungkinkandapat berlanjutnya kehidupan berikutnya.
PERUBAHAN / EVOLUSI MAKHLUK HIDUP (GAJAH)


 Gajah merupakan hewan yang hidup di daratan yang memiliki postur tubuh yang paling besar dan tenaga yang sangat kuat, bahkan ia dapat menumbangkan pohon besar hanya dengan 1 kali gerakan saja. Gajah adalah salah satu hewan yang tingkat evolusinya tidak begitu berbeda seperti halnya hewan – hewan lainnya.
Diperkirakan bahwa nenek moyang gajah pertama mulai perjalanan mereka melalui siklus evolusi 60 juta tahun lalu. Seperti bagan di atas maka :
1.    Moeritherium
Moeritherium adalah genus yang terdiri dari beberapa spesies. Mamalia prasejarah ini berkerabat dengan gajah dan, lebih jauh lagi, sapi laut. Mereka hidup di masa Eocene. Spesies Moeritherium adalah hewan mirip babi yang hidup sekitar 37-35 juta tahun lalu. Bentuk Moeritherium menyerupai tapir modern atau kuda nil pigmi. Ukuran mereka lebih kecil dari gajah modern, tingginya hanya 70 sentimeter pada pundaknya dan panjangnya sekitar 3 m (9,8 kaki). Mereka dipercaya senang berkubang di rawa dan sungai, seperti yang sekarang dilakukan oleh kuda nil. Bentuk giginya membuktikan bahwa mereka memakan tumbuhan air lunak. Wujud tengkoraknya menjelaskan bahwa Moeritherium tidak punya belalai seperti gajah, walaupun ada kemungkinan mereka memiliki bibir atas yang fleksibel dan kuat untuk mencabut tumbuhan air. Gigi taring mereka membentuk gading kecil, yang terlihat lebih mirip gigi kuda nil ketimbang gajah modern.
2.    Barytherium
Barytherium adalah genus dari keluarga punah (Barytheriidae) dari binatang berbelalai primitif yang hidup pada Oligosen akhir Eocene dan awal di Afrika Utara. Para Barytheriidae adalah Probiscidea ukuran besar pertama muncul dalam catatan fosil dan yang ditandai dengan dimorfisme seksual yang kuat.Satu-satunya spesies yang dikenal dalam keluarga ini adalah Barytherium kuburan, ditemukan pada awal abad ke-20 di Fayum, Mesir. 
3.    Numidotherium
Numidotherium adalah sebuah genus punah berbelalai awal ditemukan pada tahun 1984, yang hidup selama Eosen tengah sekitar 46 juta tahun lalu di Afrika Utara, berat 200 kilogram. 
4.    Deinotherium
Deinotherium atau disebut Gading Pencangkul, adalah kerabat raksasa dari gajah modern yang muncul di Pertengahan Miosen dan berlanjut hingga Awal Pleistocene. Saat itu ia hanya berubah sedikit. Dalam kehidupannya Deinotherium sama seperti gajah modern, kecuali belalainya yang lebih pendek, dan ia memiliki gading melengkung yang melekat di rahang bawahnya. Deinotherium adalah mamalia darat terbesar ketiga didunia, hanya Indricotherium dan Mammoth Sungai Songhua yang menandinginya (walaupun Mammuthus imperator bisa hamppir sebesar Mammuthus Sungari). Deinotherium jantan dapat tumbuh setinggi 3,5 hingga 4,2 meter pada pundaknya, walaupun beberapa spesimen besar bisa mencapai 5 meter. Beratnya diperkirakan mencapai 5 sampai 10 ton, dengan jantan besarnya yang dapat mencapai 14 ton.
5.    Platybelodon
Platybelodon adalah genus mamalia herbivora besar terkait dengan gajah urutan Proboscidea. Ini tinggal di Epoch Miosen, dan dari Afrika, Eropa, Asia dan Amerika Utara. Platybelodon sebelumnya diyakini telah makan di daerah rawa dari sabana rumput menggunakan gigi untuk sekop sampai vegetasi akuatik dan semi-akuatik. Namun, memakai pola pada gigi menunjukkan bahwa itu digunakan gading rendah untuk strip kulit dari pohon.Platybelodon sangat mirip dengan Amebelodon, spesies lain gomphothere. Kemungkinan lain adalah bahwa hal itu digunakan perusahaan-gading sekop untuk menggali air di musim kemarau
6.    Mastadon
Mastadon atau mastodont (bahasa Yunani: μαστός, "puting" dan οδούς, "gigi") adalah spesies mamalia bergading besar dari genus Mammut yang ditemukan di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara dan Amerika Tengah.Mastodon Amerika adalah spesies yang terkini dan paling terkenal dari kelompok ini. Yang membingungkan, beberapa genera proboscid dari famili gomphothere memiliki nama yang agak mirip (contohnya Stegomastodon) namun mereka sebenarnya lebih berkerabat dekat dengan gajah dibanding para mastodon. Sementara mastodon memiliki ukuran dan penampilan yang mirip dengan gajah dan mamut, mereka tidak benar-benar berkerabat dekat. Gigi mereka berbeda jauh dibandingkan dengan gigi para keluarga gajah; mereka memiliki ujung lancip berbentuk kerucut pada mahkota gigi gerahamnya,yang lebih cocok untuk mengunyah dedaunan ketimbang gigi bermahkota tinggi milik mamut yang berguna untuk memakan rumput; nama mastodon (atau mastodont) berarti "gigi puting" dan nama ini juga digunakan pada genus mereka. Tengkorak mereka lebih besar dan datar dibanding kebanyakan mamut, dan kerangkanya lebih kekar.
7.    Anancus
Tingginya 2,5 m (8 kaki) mirip binatang gajah modern dan memiliki dua taring, sedangkan gomphotheres lainnya punya empat. Selain dari kaki yang agak pendek, Anancus memiliki satu perbedaan utama dibandingkan dengan gajah modern: gading jauh lagi, sampai 4 m (13 kaki) panjang. Gading adalah senjata pertahanan. Gigi geraham tidak terdiri dari lamellae seperti gajah benar, tetapi katup, seperti tapir dan geraham babi; Anancus tinggal di hutan, makan dari pohon dan semak-semak dan menggali umbi-umbian dan akar di lantai hutan, dan mati ketika hutan memberikan cara untuk padang rumput.Meskipun tidak terkenal, Anancus setidaknya sama besar sebagai sepupu nya mamut.
8.    Cuvieronius
Cuvieronius ini dinamai naturalis Perancis Georges Cuvier, berdiri 2.7m (9 kaki) tinggi dan tampak seperti seekor gajah modern kecuali untuk berbentuk spiral nya gading. Makhluk itu awalnya berkembang di Amerika Utara, tetapi juga salah satu mamalia beberapa proboscid untuk menjajah Amerika Selatan selama Great American Interchange (yang lain hanya menjadi dua spesies dari genus Stegomastodon, juga gomphotheres), mencapai ada sekitar 2 juta tahun yang lalu dan bepergian selatan sejauh Argentina. 

9.    Stegotetrabelodon
Stegodon adalah genus dari subfamili Stegodontinae yang telah punah dari ordo Proboscidea. Stegodon hidup di benua Asia selama era Pliosen dan Pleistosen. Beberapa spesies Stegodon merupakan yang terbesar dari antara semua Proboscidea, dengan Stegodon dewasa memiliki tinggi 13 kaki.
10. Mamut
Mamut adalah genus gajah purba yang telah punah. Gadingnya melingkar membentuk kurva ke arah dalam dan, dalam spesies utara, dengan rambut panjang. Mereka hidup dalam masa Pleistosen sejak 1,6 juta tahun lalu sampai sekitar 10.000 tahun lalu. Kata mamut berasal dari bahasa Rusia (мамонт).
Ada kesalahpahaman bahwa mamut lebih besar dari gajah. Spesies terbesar mamut yang diketahui, Mammoth Sungai Songhua, memiliki tinggi sekurangnya 5 meter pada pundaknya. Mamut umumnya memiliki berat 6-8 ton, namun mamut jantan yang besar beratnya dapat mencapai 12 ton. Gading mamut sepanjang 3,3 meter ditemukan di utara Lincoln, Illinois tahun 2005. Sebagian besar spesies mamut memiliki ukuran sebesar Gajah Asia modern.
11. Loxodonta
Gajah Afrika adalah spesies gajah di Loxodonta genus, salah satu dari dua generasi yang ada di Elephantidae.Ukuran gajah Afrika lebih besar dari gajah Asia.Gajah Afrika laki berdiri 3,64 meter (12 kaki) tinggi di bahu dan berat 5455 kg (12.000 lbs), sementara gajah Afrika perempuan berdiri 3 meter (10 kaki) dan berat 3636 kg sampai 4545 kg (8.000 ke £ 11.000). Namun, laki-laki bisa mendapatkan sebesar 6800kg
12. Gajah Asia
Secara umum, gajah Asia lebih kecil dari gajah Afrika dan memiliki titik badan tertinggi di kepala. Kembali mereka adalah cembung atau tingkat. Telinga mereka kecil dengan batas dorsal lateral dilipat. Mereka memiliki hingga 20 pasang tulang rusuk dan tulang ekor 34. Kaki mereka memiliki struktur yang lebih kuku-seperti dari yang gajah Afrika,lima pada setiap kaki depan, dan empat pada setiap kaki belakang.

Selasa, 22 April 2014

PERKEMBANGAN SEKSUAL DAN ASEKSUAL



Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada tahun 1972.
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Data biologis
·         Masa hidup: 5 - 10 tahun
·         Masa produksi: 1 - 3 tahun
·         Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
·         Masa penyapihan : 6-8 minggu
·         Umur dewasa: 4-10 bulan
·         Umur dikawinkan: 6-12 bulan
·         Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah anak disapih
·         Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
·         Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
·         Periode estrus : 11 - 15 hari
·         Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
·         Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kawin
·         Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
·         Volume darah: 40 ml/kg berat badan
·         Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan

Penyebaran dan Domestifikasi Kelinci di Dunia

Penyebaran kelinci di waktu itu sangatlah cepat. Inggris, Spanyol, Portugal, dan Belanda yang saat itu sudah melakukan ekspansi perdagangan ke berbagai penjuru dunia. Di setiap tempat mereka berada kelinci adalah salah satu target makan yang harus di dapatkan. Kapten James Cook (1728-1779) seorang penjajah dan navigator asal Inggris adalah sosok yang paling menonjol. Pada tahun 1770 ia membawa kelinci ke Australia. Selain membawa kelinci dari Afrika dan Eropa Selatan, James juga mengambil kelinci dari Australia dan Argentina ke Inggris. Sebagian di bawa ke Belanda. 
Zaman berubah memasuki era modern abad ke 19 dimana lahan pertanian mulai dimiliki manusia secara komersil, kelinci tidak mudah diternakkan sembarangan.

SUMBER :
  1. http://epetani.pertanian.go.id/budidaya/cara-memlihara-anak-kelinci-yang-baru-lahir-7778
  2. http://sahabatklinci.blogspot.com/2013/09/penyebaran-dan-domestifikasi-kelinci-di.html
  3. ww.wikipedia.org