Nama :
Riantoro Yogi Saputra
Kelas
/ Npm : 2 PA 14 / 17513580
1. Pekerjaan
dan waktu luang
a. Penyesuaian
diri dalam pekerjaan
Proses
perkembangan dalam pemilihan pekerjaan bagi individu dijelaskan oleh Donald
Super. Perkembangan pemilihan karier pekerjaan dibagi menjadi lima tahap, yaitu
:
·
Cristalization
Individu
berusaha mencari berbagai bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan formal dan nonformal untuk persiapan masa depan hidupnya.
·
Spesification
Individu
akan meneruskan pendidikannya pada jenjang khusus yang sesuai dengan
minat-bakatnya. Masa spesifikasi ini lebih mengarah pada jalur pendidikan yang
menjurus pada taraf professional atau keahlian.
·
Implementation
Individu
mulai menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa
sebelumnya, secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang
keahlian atau profesi nya. Misalnya setelah ia lulus dalam pendidikan psikologi
nya ia berprofesi sebagai seorang psikolog.
·
Stabilization
Individu
menekuni bidang profesinya sampai benar-benar ahli di bidangnya sehingga individu
dapat mencapai prestasi puncak. Taraf ini ditandai dengan prestasi individu
menduduki posisi penting, misalnya direktur perusahaan,dsb.
·
Consolidation
Setelah
mencapai puncak karier, individu mulai memikirkan kembali sesuatu yang telah
dilakukan selama ini baik yang berhasil maupun yang gagal.
MEMEILIH
PEKERJAAN YANG COCOK
Dalam
memilih pekerjaan yang cocok dibutuhkan tes psikotes agar calon pekerja tidak
salah dalam mengambil pekerjaan. Tes psikotes disini juga akan menguntungkan
kedua belah pihak, seleksi yang kurang tepat akan menyebabkan kerugian besar
baik karyawan maupun perusahaan yang bersangkutan.
Dari
sisi pegawai, jika kita terseleksi dalam pekerjaan yang kurang cocok dengan
potensi psikologis yang kita miliki, akan timbul ketidaknyamanan dalam bekerja,
kurang termotivasi, bahkan dapat enimbulkan stress kerja, yang pada akhirnya
membuat kita keluar dari pekerjaan tersebut. Oleh sebab itu kita membutuhkan
psikotes untuk melihat sejauh mana potensi psikologis kita agar tidak salah
memilih pekerjaan.
Sedangkan
dari sisi perusahaan, menemukan orang yang tepat merupakan upaya yang sangat
sulit yang selalu dihadapi. Dari sisi perusahaan, biaya seleksi dan pelatihan
yang dibutuhkan akan sangat mahal, tidak efisien, menurunkan motivasi, serta
masih ditambah biaya untuk seleksi dan pelatihan orang yang akan menggantikan
karyawan tersebut. Oleh sebab itu dari proses seleksi perusahaan mengadakan tes
psikotes untuk melihat potensi psikologis dan kepribadian sang calon karyawan
tersebut.
b.
Waktu luang
Waktu adalah satu-satunya modal yang dimiliki
oleh manusia, dan ia tidak boleh sampai kehilangan waktu. – Thomas A. Edison.
Meluangkan waktu itu ternyata penting dan banyak cara/kegiatan
positif yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang. Misalnya olahraga,
jalan-jalan, melakukan hobby, atau ngeblog. Selain itu, mengisi waktu luang
setelah kesibukan yang mendera ibarat bayaran dari pekerjaan itu sendiri. Kita
tidak pernah menduga kalau kegiatan yang dilakukan di saat waktu luang bisa
juga menghasilkan atau mendapat penghargaan. Siapa yang tahu kalau suatu saat
nanti, kegiatan yang dilakukan di waktu luang, bisa menjadi penghasilan
terbesar. Dan bagaimana kita bisa punya waktu luang di sela-sela kesibukan
dengan mengaturnya sebaik mungkin? Berikut ini tips dan triknya:
1.Jangan pernah terjebak dgn waktu. Bukan waktu yg mengatur kita,
tapi kitalah yang mengatur waktu.
2.Coba sesuatu yang baru yang tidak menyita waktu kerja. Misalnya
dengan menulis di smartphone yang kita miliki
3. Tentukan prioritas. Dengan prioritas bisa diketahui mana
yang mendesak, mana yang kurang. Tanpa prioritas, waktu terbuang percuma.
4.Buat yang super sibuk, buatlah agenda yang harus ditaati.
Masukkan waktu bekerja, waktu untuk keluarga, dan waktu untuk diri sendiri.
5.Pastikan dalam agenda, 50 persen waktu yang dilakukan adalah
untuk kegiatan positif atau produktif.
6.Jangan melakukan pekerjaan/hal yang lain sebelum menuntaskan
pekerjaan yang lebih dulu dilakukan.
7.Jika tidak berhubungan dgn pekerjaan, jauhkan diri dari sosial
media, hingga pekerjaan tuntas diselesaikan
Menggunakan waktu dengan bijak, maka tidak ada istilah tidak punya
waktu luang! Tidak ada waktu yang terbuang percuma.
Kuncinya terletak bukan pada bagaimana Anda
menghabiskan waktu, namun dalam menginvestasikan waktu Anda. Melakukan dua hal
bersamaan sama artinya dengan tidak melakukan sesuatu. - Stephen R. Covey
Jika merasa jenuh dengan waktu yang telah dihabiskan, ubah
kebiasaan itu. Manfaatkanlah waktu luang.
2.
Self – Directed Changes
a.
Konsep dan penerapan self-derected changes
1.
Meningkatkan
kontrol diri
Mendasarkan
diri pada kesadaran bahwa pada setiap manusia memiliki kemampuan untuk
mengembangkan dirinya sesuai dengan kondisi yang dimiliki setiap manusia. Itu
dapat terjadi sebagai akibat perubahan dalam struktur kognitif yang dihasilkan
oleh perubahan struktur kognitif itu sendiri atau perubahan kebutuhan juga
adanya motivasi internal serta belajar yang efektif.
2.
Menetapkan tujuan
Dimaksudkan
untuk menjaga individu agar tetap tertuju pada proses pembelajaran, dalam arti
dapat mengetahui dan mampu secara mandiri menetapkan mengenai apa yang ingin
dipelajari dalam mencapai kesehatan mental, serta tahu akan kemana tujuan
hidupnya, cakap dalam mengambil keputusan dan mampu berpartisipasi di
masyarakat dan akan mampu mengarahkan dirinya.
3.
Pencatatan
perilaku
Menguatkan
perilaku ulang kalau individu merasa bisa mengambil manfaat dari perilaku yang
pernah dilakukan sebelumnya, kemungkinan lain yang bisa menjadikan seseorang
mengulang perilaku sebelumnya karena merasa senang dengan apa yang pernah
dilakukan.
4.
Menyaring
anteseden perilaku
Bisa
membagi perilaku sasaran ke dalam perubahan, serta membantu individu agar lebih
siap dalam mempelajari perilaku tersebut. Pemahaman akan anteseden perilaku
membantu individu agar dapat dengan tepat memilih nilai-nilai dan merencanakan
strategi.
5.
Menyusun
konsekuensi yang efektif
Pemahaman
dalam arti sehat mental dapat menentukan perubahan pada individu dalam
melakukan mobilitas untuk melakukan segala sesuatu aktifitas –aktifitas yang
dilakukan oleh manusia, dalam menanggapi stimulus lingkungan, yang meliputi
aktivitas motoris, emosional,dan kognitif dalam mencapai kematangan mental.
6.
Menerapkan
perencana intervensi
Membawa
perubahan, tentunya pada perubahan yang lebih baik. Dalam arti pemahaman
nilai-nilai, karakter / watak, dan cara cara berperilaku secara individual.
Dalam arti kita harus lebih memahami cara berperilaku pada kegiatan proses
pembentukan watak dan pembelajaran secara terencana.
7.
Evaluasi
Faktor
yang penting untuk mencapai kematangan pribadi, sedangkan salah satu faktor
penting untuk mengetahui keefektivan adalah evaluasi baik terhadap proses
maupun hasil pembelajaran.
SUMBER :
Dariyo,
Agus. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda.
Oktora,
P.S. Pintar Mencari Dan Mendapatkan Pekerjaan. Penerbit : Visimedia
http://tyrox.worldpress.com/2011/07/05/apa-yang-dicari-dalam-bekerja/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar